Pemerintah Kota akan meninjau persyaratan hukum untuk memberikan sanksi kepada perusahaan Layanan Teknologi Prabayar karena gagal memberikan informasi tentang pengelolaan dan tujuan sumber daya yang dikumpulkan dari kartu prabayar yang digunakan oleh pengguna transportasi umum, dan dengan tegas menolak untuk dimintai pertanggungjawaban.

Kemarin, untuk ketiga kalinya, perwakilan perusahaan tidak menghadiri panggilan tersebut untuk sidang panitia teknis kepercayaan sistem penagihan, di mana mereka akan menyajikan laporan keuangan yang diminta dari mereka beberapa minggu lalu.

Sekretaris Dewan Kota, Natalia Fernández Martínez menyatakan bahwa kali ini tidak ada pembenaran atau komunikasi resmi yang diberikan oleh presiden perusahaan, Roberto Cerna Aguilera, karena tidak menghadiri sidang tersebut.

Ia mencontohkan, salah satu jalur hukum yang sedang ditinjau adalah dengan menerapkan sanksi sesuai dengan UU Perbankan Nasional yang mengatur soal trust, dan menegaskan bahwa ini bukan perusahaan swasta yang tidak memiliki kewajiban untuk memberikan rekening.

“Mereka punya konsesi layanan yang bersifat publik, bukan perwalian swasta, kami berhak menerima akun,” ujarnya.mencatat bahwa otoritas kota terwakili dalam perwalian tersebut, serta pemegang konsesi rute bus kota.

Ia menyoroti, permintaan laporan keuangan tersebut dibuat berdasarkan permintaan dari pemegang konsesi itu sendiri, karena selama hampir dua tahun mereka belum menerima sumber daya yang sesuai untuk pengoperasian sistem prabayar.

Permintaan yang sama telah dibuat di berbagai organisasi yang beroperasi dengan perwalian, seperti Dewan Pembina Cadangan Wilayah (Coproder), sebagai tanggapan terhadap persyaratan akibat perubahan dalam administrasi kota.

Selain itu, perusahaan prabayar tunduk pada audit eksternal oleh Kantor Pengawas Keuangan kotayang terus dikembangkan meskipun datanya terbatas justru karena perusahaan belum memberikan informasi yang diminta.

Dalam konteks ini, sanksi terhadap perusahaan bisa sangat besar, seperti yang ditekankan oleh Fernández Martínez.

Untuk membuktikan ketidakhadiran perwakilan perusahaan pada sidang panitia teknis, hadir notaris nomor 81, Alejandro Martínez.

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.