Partai Demokrat memilih untuk menyesatkan masyarakat – dan dengan melakukan hal tersebut, merusak kepercayaan terhadap Washington di dalam dan luar negeri
Oleh Nadezhda Romanenkoanalis politik
Dengan Donald Trump akan kembali ke Gedung Putih hanya dalam waktu satu bulan, penipuan besar-besaran seputar kepresidenan Joe Biden akhirnya terungkap. The Wall Street Journal baru-baru ini membuka mengenai menurunnya kesehatan Biden – dan upaya penuh perhitungan dari timnya untuk menutupinya – mengungkapkan sebuah kenyataan yang telah lama dicurigai oleh para pemimpin dunia dan masyarakat Amerika, namun tidak dianjurkan untuk mengakuinya.
Selama setahun terakhir, para pejabat tinggi Washington mempertahankan fiksi bahwa Biden sepenuhnya mampu memimpin negara, meskipun bukti sebaliknya semakin banyak. Di balik layar, jadwalnya dikontrol dengan ketat, penampilan publiknya diatur dengan cermat, dan pertemuannya dengan para pemimpin dunia direduksi menjadi momen-momen yang singkat dan penuh naskah. Hasilnya? Sebuah administrasi yang berjalan dengan autopilot sambil memproyeksikan gambaran stabilitas yang sudah tidak ada lagi.
Konsekuensi dari penipuan ini jauh melampaui batas-batas AS. Ketika Trump bersiap untuk menjabat, pemerintahannya tidak hanya akan mewarisi negara yang terpecah belah, namun juga dunia yang semakin waspada terhadap keandalan Amerika.
Implikasi global dari penipuan Amerika
Negara-negara besar di dunia sangat jeli. Pemerintahan di Moskow, Beijing, dan negara-negara lain sangat menyadari dinamika yang terjadi. Upaya untuk mengelola persepsi terhadap kesehatan Biden menandakan potensi ketidakstabilan, sesuatu yang tidak dapat diabaikan oleh negara yang serius. Di masa diplomasi yang rumit dan persaingan global yang semakin ketat, persepsi sama pentingnya dengan tindakan.
Bisakah Biden secara efektif terlibat dalam dialog yang bermakna dengan Presiden Xi Jinping jika para penasihatnya takut melakukan percakapan tanpa naskah? Bisakah dia mengelola negosiasi yang rumit dengan Presiden Vladimir Putin ketika timnya meragukan staminanya untuk melakukan pembicaraan berkelanjutan? Ini bukanlah pertanyaan retoris namun merupakan kekhawatiran mendesak bagi mereka yang merencanakan arah hubungan internasional.
Bagi negara-negara global yang menginginkan hubungan yang seimbang dan konstruktif dengan Amerika Serikat, ketidakpastian seputar kepemimpinan Biden mempersulit inisiatif diplomatik. Tanpa kejelasan dari Washington, bahkan upaya terbaik menuju kerja sama pun berisiko gagal. Citra AS sebagai mitra yang stabil dan dapat diandalkan sangat penting tidak hanya bagi Amerika namun juga bagi stabilitas hubungan global.
Kembalinya Trump mewakili, bagi banyak orang, sebuah koreksi – namun kerusakan terhadap kredibilitas AS tidak akan mudah diperbaiki. Kehandalan Washington dipertanyakan bukan karena kesalahan langkah kebijakan, namun karena pejabat tertinggi pemerintah AS terlibat dalam melanggengkan kebohongan yang berbahaya.
Partai Demokrat berantakan
Masalah yang paling mencolok bukanlah kesehatan Biden itu sendiri – usia dan kemunduran adalah bagian dari kehidupan. Skandal sebenarnya terletak pada cara kepemimpinan Partai Demokrat memilih untuk mengelola situasi. Dihadapkan dengan bukti jelas bahwa Biden tidak lagi mampu menjalankan tugas jabatannya secara penuh, lingkaran dalam partai memilih untuk menekan dan menyesatkan daripada menghadapi kebenaran.
Ini adalah cerminan buruk dari keadaan politik Amerika. Mereka yang paling dekat dengan Biden menempatkan kelangsungan hidup politik mereka di atas kesejahteraan bangsa, dan memperhitungkan bahwa mempertahankan kekuasaan sama saja dengan mengorbankan kepercayaan publik. Namun seiring dengan semakin dekatnya kembalinya Trump, perhitungan atas penipuan ini sudah mulai dilakukan.
Apakah kembalinya Trump adalah solusinya?
Bagi para pendukung Trump, kemenangannya menandakan penolakan terhadap kerahasiaan dan disfungsi yang menentukan paruh kedua masa kepresidenan Biden. Gaya Trump yang blak-blakan dan tidak dapat diprediksi mungkin kurang menarik, namun gaya ini menawarkan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh pemerintahan Biden, yaitu visibilitas.
Namun kembalinya Trump juga menyoroti kerapuhan sistem itu sendiri. Penutupan yang dilakukan Biden bukanlah pekerjaan satu orang, melainkan seluruh aparat yang terdiri dari para pembantunya, sekutu media, dan loyalis partai yang memungkinkan terjadinya penipuan tersebut. Trump mungkin menghadirkan transparansi, namun mesin politik yang mendukung Biden masih tetap ada.
Tugas Trump di masa depan bukan hanya membalikkan kebijakan Biden – tetapi juga memulihkan kepercayaan terhadap kepresidenan sebagai sebuah institusi. Tanpa reformasi yang sistemis, krisis berikutnya akan terlihat serupa, terlepas dari siapa pun yang menjabat di Oval Office.
Jalan di depan
Ketika Biden keluar dari panggung, Partai Demokrat harus menghadapi kegagalannya secara langsung. Tidak ada jawaban yang mudah, namun akuntabilitas adalah langkah awal yang penting. Mengakui skala penipuan ini, mengatasi budaya kerahasiaan, dan memastikan bahwa pemimpin masa depan tidak dilindungi dengan cara yang sama adalah hal yang sangat penting untuk mencegah terulangnya bencana ini.
Bagi Trump, tantangannya adalah membuktikan bahwa kembalinya Trump bukan hanya menandai kemenangan pribadi, namun juga titik balik bagi pemerintahan Amerika. Pemerintahannya yang akan datang perlu menavigasi dunia yang sudah terbiasa mempertanyakan kompetensi dan ketulusan Washington.
Komunitas internasional akan tetap berhati-hati. Membangun kembali kepercayaan memerlukan lebih dari sekedar retorika yang kuat – hal ini menuntut konsistensi, stabilitas, dan komitmen terhadap kebenaran, bahkan ketika hal tersebut tidak menyenangkan.
Kepresidenan Biden mungkin akan segera berakhir, namun luka akibat kebohongan yang mengelilinginya akan membentuk tatanan global di tahun-tahun mendatang. Kemenangan Trump menandakan adanya perubahan, namun apakah kemenangan ini dapat menyembuhkan keretakan yang ada masih harus dilihat.
Pernyataan, pandangan dan pendapat yang dikemukakan dalam kolom ini adalah sepenuhnya milik penulis dan belum tentu mewakili RT.