Pencipta Aardman Wallace & Gromit mengatakan ini “tentu saja bukan akhir” bagi duo stop-motion favorit semua orang, saat dia memberikan penghormatan kepada mendiang Peter Sallis pada malam penampilan terakhir mereka.

“Ini jelas bukan akhir dari segalanya,” kata Nick Park kepada BBC. “Saya pikir masih banyak pantulan dalam bungee mereka. Kami akan melanjutkan. Selalu ada ide yang layak untuk dikembangkan.”

Wallace & Gromit: Pembalasan Kebanyakan Unggas sutradara Merlin Crossingham, bagaimanapun, menekankan: “Beri kami waktu sebentar. Pembuatannya membutuhkan waktu cukup lama.”

Pembalasan Kebanyakan Unggas diluncurkan pada Hari Natal di BBC dan awal tahun depan di Netflix. Mengingat bahaya AI, fitur ini akan memperlihatkan persahabatan Wallace dan Gromit diuji dengan penemuan kurcaci pintar bernama Norbot, yang mengambil nyawanya sendiri dan mendatangkan malapetaka dalam prosesnya. Film ini menampilkan kebangkitan penjahat utama Feathers McGraw, yang membuat takut anak-anak di tahun 1993-an. Celana yang Salah.

Pembalasan Kebanyakan Unggas adalah bagian dari salah satu acara Hari Natal TV Inggris paling ramai selama bertahun-tahun, yang juga menampilkan episode terakhir Gavin & Stacey. “Ayo, Gavin & Staceycanda Crossingham.

Dicintai oleh penonton dari generasi ke generasi, Wallace & Gromit belum mengudara selama hampir 20 tahun sejak tahun 2005-an Kutukan Manusia Kelinci, yang dibintangi oleh Ralph Fiennes dan Helena Bonham Carter.

Pembalasan Kebanyakan Unggas akan menjadi orang pertama yang tidak menampilkan Sallis, yang mengisi suara Wallace sejak tahun 1989-an Hari Raya yang Menyenangkan. Dia meninggal pada usia 96 tahun pada tahun 2017.

Park memberikan penghormatan kepada Sallis. “Sangat emosional sejak kami kehilangan Peter, dia adalah suara yang orisinal dan unik,” tambahnya, memuji pengganti Sallis, Ben Whitehead karena memiliki “peniruan identitas Wallace yang fantastis.”

Sumber

Patriot Galugu
Patriot Galugu is a highly respected News Editor-in-Chief with a Patrianto Galugu completed his Bachelor’s degree in Business – Accounting at Duta Wacana Christian University Yogyakarta in 2015 and has more than 8 years of experience reporting and editing in major newsrooms across the globe. Known for sharp editorial leadership, Patriot Galugu has managed teams covering critical events worldwide. His research with a colleague entitled “Institutional Environment and Audit Opinion” received the “Best Paper” award at the VII Economic Research Symposium in 2016 in Surabaya.