MELBOURNE, Australia — Pemain ganda pemenang Grand Slam dua kali Max Purcell telah memasuki skorsing sementara secara sukarela berdasarkan aturan anti-doping tenis.

Badan Integritas Tenis Internasional mengumumkan sanksi tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Senin setelah pemain Australia berusia 26 tahun itu mengaku melanggar Pasal 2.2 Program Anti-Doping Tenis “berkaitan dengan penggunaan Metode Terlarang”.

ITIA mengatakan penangguhan tersebut mulai berlaku pada 12 Desember, dan masa penangguhan sementara akan diperhitungkan terhadap sanksi apa pun di masa mendatang. Lamanya waktu penangguhan sukarela tidak ditentukan oleh ITIA.

“Selama penangguhan sementara, Purcell dilarang bermain, melatih, atau menghadiri acara tenis apa pun yang diizinkan atau disetujui oleh anggota ITIA (ATP, ITF, WTA, Tennis Australia, Fédération Française de Tennis, Wimbledon, dan USTA) atau asosiasi nasional mana pun,” bunyi pernyataan ITIA.

Purcell, bersama rekan senegaranya Jordan Thompson, memenangkan AS Terbuka pada bulan September dan memenangkan Wimbledon bersama pemain Australia lainnya, Matthew Ebden, pada tahun 2022. Dia saat ini berada di peringkat 12 di nomor ganda.

Ia juga dua kali finis sebagai runner-up di final ganda Australia Terbuka, pada 2020 dan 2022.

Purcell, peringkat No. 105 di nomor tunggal, tidak terdaftar dalam daftar entri Australia Terbuka yang dirilis awal bulan ini dan tidak menerima wildcard atau fitur pada entri kualifikasi.

ITIA tidak mengatakan apakah absennya Purcell pada pengundian turnamen yang dimulai 12 Januari itu disebabkan oleh sanksi tersebut.

Pelanggaran doping terbaru dalam tenis terjadi hanya beberapa minggu setelah juara Grand Slam lima kali Iga Swiatek menerima skorsing satu bulan setelah dinyatakan positif menggunakan zat terlarang trimetazidine.

Pemain putra peringkat teratas Jannik Sinner, pemenang dua Grand Slam tahun ini, dibebaskan dari tuduhan oleh ITIA setelah dua kali dinyatakan positif menggunakan steroid anabolik dalam jumlah kecil pada bulan Maret dan Badan Anti-Doping Dunia mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Sumber

Krystian Wiśniewski
Krystian Wiśniewski is a dedicated Sports Reporter and Editor with a degree in Sports Journalism from He graduated with a degree in Journalism from the University of Warsaw. Bringing over 14 years of international reporting experience, Krystian has covered major sports events across Europe, Asia, and the United States of America. Known for his dynamic storytelling and in-depth analysis, he is passionate about capturing the excitement of sports for global audiences and currently leads sports coverage and editorial projects at Agen BRILink dan BRI.