Menanggapi adanya desak-desakan yang terjadi baru-baru ini selama kegiatan filantropi di beberapa bagian negara tersebut, Pemerintah Negara Bagian Lagos telah mengamanatkan bahwa individu dan organisasi yang berencana untuk mendistribusikan barang-barang ke pertemuan besar selama musim perayaan harus mendapatkan persetujuan dari Komisi Keamanan Negara Bagian Lagos.
Arahan ini muncul setelah beberapa insiden tragis. Pada hari Rabu, setidaknya 35 anak kehilangan nyawa mereka, dan enam lainnya menderita luka parah dalam kerumunan orang di sebuah pameran sekolah di Ibadan, Negara Bagian Oyo.
Demikian pula pada hari Sabtu, sejumlah orang tewas terinjak-injak saat acara pembagian beras di Okija, Kawasan Pemerintah Daerah Ihiala, Negara Bagian Anambra yang belum dapat dikonfirmasi jumlahnya.
Selain itu, setidaknya 10 orang tewas di Gereja Katolik Tritunggal Mahakudus di Maitama, Abuja, dalam upaya distribusi lainnya.
Komisioner Informasi dan Strategi Gbenga Omotoso dalam pernyataannya menegaskan keprihatinan pemerintah atas kejadian tragis tersebut.
Dia mendesak individu dan kelompok untuk mendaftarkan acara mereka dan mendapatkan izin melalui platform Komisi Keamanan Negara Bagian Lagos untuk memastikan manajemen dan keselamatan kerumunan yang tepat.
“Pemerintah Negara Bagian Lagos sangat prihatin dengan terjadinya penyerbuan selama kegiatan filantropis yang dilakukan oleh individu dan organisasi di beberapa wilayah di negara ini.
“Gubernur Babajide Sanwo-Olu bersimpati dengan keluarga yang orang-orang terkasihnya terlibat dalam penyerbuan yang menyebabkan hilangnya nyawa di beberapa negara bagian.
“Untuk mencegah kejadian seperti itu di Negara Bagian Lagos, semua individu atau kelompok yang berniat mendistribusikan barang-barang ke tempat berkumpulnya banyak orang disarankan untuk meminta izin dari Komisi Keamanan Negara Bagian Lagos, yang mempunyai kewenangan yang baik untuk memastikan bahwa kejadian seperti itu tidak berubah menjadi tragis.
“Badan tersebut bermitra dengan badan keamanan untuk memastikan pengendalian massa di lokasi yang banyak orang,” kata Omotoso.
Dia juga memperingatkan konsekuensi hukum yang ketat jika tidak mematuhi arahan tersebut.
“Setiap kelompok yang mengabaikan tindakan ini pasti akan menghadapi konsekuensi hukum atas kecerobohannya.
“Pemerintah telah mengaktifkan seluruh mekanisme keselamatannya, mengikuti arahan dari Pak Gubernur yang juga telah mengadakan pertemuan seluruh lembaga keselamatan.
“Selain itu, Pak Gubernur telah mengarahkan agar advokasi yang sedang berlangsung terhadap kebakaran dan banjir, antara lain, harus diperkuat,” tambah Omotoso.