ISLAMABAD: Dalam upaya untuk memulai pembicaraan formal antara Tehreek-e-Insaf (PTI) Pakistan dan pemerintah, sebuah komite parlemen diperkirakan akan dibentuk akhir pekan ini. Berita Geo dilaporkan pada hari Kamis mengutip sumber.
Pengumuman resmi mengenai hal ini sedang diantisipasi setelah Perdana Menteri Shehbaz Sharif kembali dari KTT D-8 yang diadakan di Mesir.
Menurut sumber, komite parlemen akan diberi kewenangan penuh untuk mempertimbangkan poin-poin penting perundingan dan mengambil keputusan terkait diskusi pemerintah-oposisi.
Pembentukan komite tersebut awalnya diperkirakan akan diumumkan Jumat lalu, namun partisipasi perdana menteri dalam pertemuan puncak tersebut menunda proses tersebut, kata orang dalam tersebut.
Senator Irfan Siddiqui, berbicara mengenai perundingan tersebut, menyarankan agar komite perundingan PTI dapat mengikuti arahan pendiri PTI, Imran Khan tanpa syarat, baik keputusan tersebut dianggap benar atau salah.
Sebaliknya, Senator Pervaiz Rashid menyuarakan keraguannya mengenai keterlibatan dalam perundingan, mengkritik seruan PTI untuk mengabaikan insiden masa lalu, termasuk insiden 9 Mei dan 26 November.
Rashid mengatakan: “Saya tidak yakin ada kebutuhan untuk memenuhi tuntutan PTI untuk melakukan negosiasi.”
Sementara itu, pimpinan PTI menyatakan pendapat berbeda. Senator Shibli Faraz, Pemimpin Oposisi di Senat, menegaskan partainya tidak akan meminta-minta untuk bernegosiasi.
“Pemerintah harus mengambil inisiatif,” katanya kepada Geo News, seraya menambahkan bahwa dialog yang bermakna akan bermanfaat bagi kepentingan pemerintah.
Faraz menegaskan PTI terus menghadapi ketidakadilan dan negosiasi bisa memberikan jalan ke depan.
Sementara itu, Pengacara Muhammad Ali Saif, Penasihat Informasi Khyber Pakhtunkhwa, mendesak PTI untuk fokus membangun aliansi dengan partai-partai oposisi di dalam dan di luar Parlemen.
Dia menekankan bahwa oposisi yang bersatu dapat memaksa pemerintah untuk terlibat dalam pembicaraan yang bermakna. Saif mengatakan: “PTI harus memprioritaskan menjembatani kesenjangan dengan partai politik lain untuk menciptakan platform kolektif dalam negosiasi.”
Selain itu, The News melaporkan pengaktifan kembali komunikasi jalur belakang antara pemerintah dan PTI.
Orang dalam telah menyatakan optimismenya, The News melaporkan, mengenai upaya rahasia ini, dan menyatakan bahwa upaya tersebut mungkin akan segera membuahkan hasil yang positif. Diskusi-diskusi ini dilaporkan berbeda dengan komite PTI yang beranggotakan tujuh orang untuk melakukan negosiasi dengan partai politik.