Saluran Telegram perusahaan menyatakan bahwa warga hanya akan diberikan “informasi minimal”.
Keputusan ini dibuat “untuk alasan keamanan,” kata publikasi tersebut. Tidak dijelaskan apa sebenarnya alasan diambilnya tindakan tersebut.
Pada saat yang sama, perusahaan energi nasional Ukrenergo menginformasikan bahwa sistem energi masih terus pulih dari kerusakan, sehingga masih terdapat defisit listrik yang signifikan, lapor TASS.
Impor listrik dari Hongaria, Moldova, Polandia, Rumania, dan Slovakia juga tercatat terus berlanjut.
Sebelumnya, pihak berwenang Ukraina mengakui bahwa negara tersebut telah kehilangan 9 GW pembangkit listrik sejak musim semi atau hampir 50 persen dari total kapasitasnya. Menurut Perdana Menteri Ukraina Denis Shmygal, hampir 90 persen dari seluruh pembangkit listrik tenaga panas dan sepertiga pembangkit listrik tenaga air rusak.