RBC: Kementerian Perekonomian berencana mengkaji ulang peraturan lembur dan pasokan

Kementerian Pembangunan Ekonomi telah menyiapkan rancangan amandemen Kode Perburuhan, yang bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas pasar tenaga kerja dalam kondisi kekurangan tenaga kerja, lapor RBC dengan mengacu pada materi yang menyertai RUU tersebut.

Permasalahan utamanya adalah durasi dan pembayaran lembur, penarikan kembali liburan dan alasan baru pemutusan kontrak kerja.

Badan tersebut mengusulkan untuk membayar pekerjaan tambahan selama 120 jam dengan tarif dua kali lipat untuk setiap jam kerja, dan batas waktu lembur diusulkan untuk ditetapkan menjadi empat jam per hari dan 240 jam per tahun.

RUU tersebut juga mempertimbangkan kemungkinan untuk mencabut larangan penarikan kembali pekerja di industri berbahaya dari liburan, tetapi harus mendapat persetujuan dari karyawan dan pembayaran ganda.

Di antara usulan kementerian tersebut terdapat pertanyaan tentang tata cara penutupan, pemutusan dan perubahan syarat-syarat kontrak kerja. Secara khusus, diusulkan untuk mengurangi jangka waktu memberi tahu karyawan tentang perubahan ketentuan kontrak kerja atas inisiatif pemberi kerja – dari dua bulan menjadi satu bulan.

Sebelumnya, MK menyebutkan gelombang kebangkrutan diprediksi akan terjadi di pusat perbelanjaan Rusia.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.