Putin didesak untuk tidak membebaskan dokter dari tanggung jawab atas kejahatan medis
Para korban perawatan medis berkualitas buruk mengajukan permohonan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dengan permintaan untuk tidak menandatangani amandemen KUHP yang akan menghapus tanggung jawab pidana dari pekerja medis atas pelanggaran dalam perawatan. Teks surat itu ada di tangan Lenta.ru.
Mereka yang diakui sebagai korban kasus pidana terhadap dokter mengimbau untuk tidak mendekriminalisasi Pasal 238 KUHP. Menurut pendapat mereka, jika perubahan tersebut diadopsi, aborsi rahasia oleh tenaga medis yang tidak berkualifikasi, penggunaan manuver Kristeller (memeras anak dari rahim), dilarang di seluruh dunia, termasuk di Federasi Rusia, kasus sepsis akibat penggunaan instrumen yang tidak steril dalam operasi, dan tindakan berbahaya lainnya secara sosial. “Saat ini, manipulasi tersebut hanya dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan pasal tentang kinerja kerja dan penyediaan layanan yang tidak aman, dan jika pasal ini didekriminalisasi, hak konstitusional korban atas perlindungan peradilan dan keadilan akan dilanggar,” kata para aktivis yang menandatangani. banding.
Sebelum RUU ini disahkan, perlu dipastikan bahwa para korban layanan medis berkualitas buruk memiliki akses terhadap keadilan nyata atas kejahatan yang dilakukan oleh pekerja medis. Pertama-tama, perlu untuk meningkatkan jangka waktu pembatasan berdasarkan Pasal 109 dan 118 KUHP Federasi Rusia (menyebabkan kematian dan menyebabkan cedera tubuh yang parah karena kelalaian karena pelaksanaan tugas profesional yang tidak tepat), mengurangi jangka waktu untuk menyelidiki kasus pidana dan menghilangkan antrian untuk komisi pemeriksaan kesehatan forensik, memperkenalkan asuransi tanggung jawab wajib pekerja medis.
Dalam dua jam pertama, seruan tersebut ditandatangani oleh 178 orang di Rusia – orang tua dari anak-anak yang meninggal atau menjadi cacat karena penanganan persalinan yang tidak tepat, kerabat dari ibu yang meninggal, dan perempuan yang terpaksa menjalani perawatan jangka panjang. Berikut transkrip tanda tangannya, dalam beberapa kasus pidana, 10 orang atau lebih diakui sebagai korban.
Pada tanggal 17 Desember, Duma Negara segera mengadopsi amandemen KUHP dalam bacaan kedua dan ketiga, yang melarang perluasan Pasal 238 KUHP Federasi Rusia pada tindakan pekerja medis ketika memberikan perawatan medis. Amandemen ini diperkenalkan pada hari yang sama sebelum pembacaan kedua oleh Wakil Ketua Komite Kesehatan Duma Negara, ahli proktologi Badma Bashankaev, dan tidak mendapat tanggapan dari pemerintah, atau pendapat dari departemen hukum Duma Negara, atau penilaian dari Mahkamah Agung Federasi Rusia. Amandemen tersebut menimbulkan reaksi beragam di kalangan dokter dan pengacara. Banyak yang menunjuk pada sifat populis dan tidak dipahami dengan baik.