Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika mengatakan seorang pasien telah dirawat di rumah sakit karena kasus infeksi H5N1 yang parah di Louisiana, yang merupakan kejadian pertama yang diketahui mengenai penyakit parah pada manusia yang terkait dengan virus flu burung di Amerika Serikat.
Badan tersebut mengatakan pihaknya mengkonfirmasi kasus tersebut pada hari Jumat.
CDC mengatakan, kasus sporadis penyakit flu burung H5N1 yang parah pada seseorang bukanlah hal yang tidak terduga seperti yang pernah dialami negara lain pada tahun 2024 dan tahun-tahun sebelumnya, termasuk kasus yang berujung pada kematian.
Badan tersebut mengatakan penilaiannya terhadap risiko terhadap masyarakat masih rendah.
CDC mengatakan bahwa sebagian data genom virus dari pasien yang terinfeksi menunjukkan bahwa virus tersebut termasuk dalam genotipe D1.1, yang baru-baru ini terdeteksi pada burung dan unggas liar di AS dan pada kasus manusia baru-baru ini di negara bagian Washington, AS, dan provinsi Inggris di Kanada. Kolumbia.
Genotipe virus ini berbeda dengan genotipe B3.13 yang terdeteksi pada sapi perah, kasus pada manusia di beberapa negara bagian, dan beberapa wabah unggas di negara tersebut, kata CDC.
Terdapat total 61 kasus flu burung H5 pada manusia yang dilaporkan di Amerika Serikat sejak bulan April, menurut CDC.
Kasus Louisiana adalah kasus pertama yang dikaitkan dengan unggas non-komersial di halaman belakang rumah, kata Demetre Daskalakis, direktur Pusat Imunisasi dan Penyakit Pernafasan Nasional CDC, melalui telepon dengan wartawan.
Virus ini telah menginfeksi lebih dari 860 peternakan sapi perah di 16 negara bagian AS sejak bulan Maret dan telah membunuh 123 juta unggas sejak wabah ini dimulai pada tahun 2022.
Belum ada bukti bahwa peternakan sapi perah terinfeksi kembali setelah mereka berhasil sembuh dari virus tersebut, Wakil Wakil Menteri Pertanian AS Eric Deeble mengatakan pada konferensi pers.
Badan tersebut telah mendaftarkan 13 negara bagian dalam rencana pengujian flu burung susu massal yang baru diluncurkan di AS, yang mewakili hampir setengah dari pasokan susu di negara tersebut, kata Deeble.