Pada Pagi Rakyat Rabu ini, Ketua Lembaga Dana Perumahan Nasional Pekerja (Infonavit), Ia memaparkan rencana reformasi lembaga tersebut dan, pada gilirannya, mengecam kasus korupsi di lembaga tersebut.

Baru-baru ini disetujui Reformasi infonavit, akan memungkinkan pekerja untuk mengontrol dan mengawasi tabungan mereka; Mengingat kekhawatiran dan kontroversi di mata publik, pimpinan lembaga tersebut meyakinkan bahwa inisiatif tersebut tidak akan membahayakan tabungan pekerja.

Anda mungkin tertarik pada: Reformasi Infonavit memungkinkan kontrol dan pemantauan tabungan: Octavio Romero

Berdasarkan premis ini, Octavio Romero Oropeza membeberkan beberapa kasus korupsi yang dikemukakan beberapa tahun terakhir, dengan cara yang sama ia mengecam kasus-kasus seperti Penjualan Berturut-turut, di mana Pekerja infonavit, notaris, kantor dan ahli penilaian turun tangan.

Menurut Oropeza, skema Successive Sales merupakan masalah korupsi, seperti menjual 496 properti sebanyak 4.130 kali di Negara Bagian Meksiko saja.

Setelah peninjauan, negara bagian yang juga dihadapkan pada kasus korupsi tersebut adalah Jalisco, Baja California, Nuevo León, Tlaxcala, Guanajuato dan Sonora, yang melalui Penjualan Berturut-turut, bahkan meningkatkan penjualan real estate sebanyak tiga kali lipat.

Foto: Spesial | Pemerintah Meksiko.

Menurut analisis tersebut, yang tidak mencakup negara bagian lain di republik ini, terdeteksi 12.000 pinjaman untuk 1.400 rumah, yang berarti masing-masing rumah terjual hingga 4 kali per tahun.

Menurut Oropeza, dengan reformasi baru, badan tersebut akan dapat diaudit oleh Pemerintah Audit Unggul Federal, Oleh karena itu kasus-kasus korupsi akan terhambat di dalam negeri Institut Dana Perumahan Pekerja.

Reformasi baru ini menjelaskan bahwa hal ini akan mengamankan uang pekerja untuk mencegah mereka terkena dampak jaringan korupsi dan penipuan, yang sering kali dilakukan oleh notaris dan pekerja outsourcing itu sendiri.

Begitu pula dengan presiden Meksiko, Claudia Sheinbaummemastikan bahwa infonavit Badan ini akan lebih transparan, dan akan memiliki kendali dan audit eksternal… “Kami ingin pengawasan dilakukan secara eksternal,” Presiden menyebutkan.

AE

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.