Wilayah Abkhazia yang memisahkan diri di Georgia telah meminta pihak berwenang di Moskow untuk menyediakan listrik gratis tahun depan, kata menteri energi dan transportasi wilayah Laut Hitam. diberi tahu Media Rusia pada hari Rabu.

Rusia tergantung bantuan keuangan ke Abkhazia pada bulan September dan memerintahkan wilayah yang kekurangan uang untuk membeli energi Rusia dengan harga pasar. Rusia belum secara terbuka mengomentari klaim Abkhazia bahwa Moskow secara sepihak menahan dana sebesar 1,8 miliar rubel (sekitar $18 juta).

“Pada bulan Oktober, Abkhazia meminta Rusia untuk memasok listrik sosial (gratis) pada tahun 2025 sebesar 327 juta kilowatt-jam,” kata penjabat Menteri Energi dan Transportasi Dzhansukh Nanba kepada kantor berita pemerintah RIA Novosti.

“Kami belum menerima tanggapan apa pun,” katanya, seraya mencatat bahwa Abkhazia telah memenuhi “semua prosedur teknis” di pihak mereka. Nanba juga dikatakan Abkhazia hanya mampu membeli 165 juta kilowatt-jam seharga 655 juta rubel Rusia ($6,3 juta) sejak November.

Bulan lalu, protes oposisi memaksa pemimpin Abkhazia yang didukung Moskow untuk mengundurkan diri dan menekan anggota parlemen untuk membatalkan perjanjian investasi Rusia yang kontroversial.

Abkhazia saat ini beroperasi secara bertahap pemadaman listrik rencana, dengan hanya 2 jam 48 menit listrik disuplai pada siang hari. Listrik dinyalakan kembali antara jam 9 malam hingga jam 7 pagi

Alexandra Panina, anggota dewan pemasok energi Rusia Inter RAO, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Rusia memasok listrik ke Abkhazia berdasarkan kontrak prabayar yang berakhir pada 31 Desember 2024. Dia mengatakan kedua pihak belum membahas perpanjangan kontrak.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.