Seorang pengemudi yang terekam menghirup gas tertawa di belakang kemudi sebelum kecelakaan dengan kecepatan 100mph (160km/jam) mengaku membunuh tiga teman remajanya.

Thomas Johnson sedang melaju kencang ketika mobilnya menabrak pohon di desa Marcham, Oxfordshire, menewaskan temannya Ethan Goddard dan Daniel Hancock, keduanya berusia 18 tahun, dan Elliot Pullen, 17.

Johnson, 19, mengakui tiga tuduhan menyebabkan kematian karena mengemudi berbahaya dan dijatuhi hukuman di Pengadilan Oxford Crown.

Keluarga korban menyebutnya sebagai “remaja laki-laki sombong” yang suka pamer dan mendesak orang lain “untuk tidak menjadi pengemudi yang tidak peduli dengan kehidupan teman-temannya”.

Keluarga Hancock juga memohon agar masyarakat tidak menjadi “penumpang pengemudi seperti itu”.

“Mohon belajar dari ini, sebuah kesempatan yang tidak diberikan kepada anak-anak,” kata mereka.

Ayah Mr Goddard, Robert, berkata: “Dia menghancurkan hidup semua orang, dia mengambil tiga nyawa, menghancurkan hidupnya sendiri, menghancurkan hidup kami, hanya karena pamer.”

Adik Elliot Pullen, Mia, 20, menambahkan: “Saya tahu dia hanyalah seorang remaja laki-laki yang sombong, saya tahu dia bukan orang yang buruk tetapi dia membuat beberapa keputusan yang buruk dan saya sangat berharap dia merasa bersalah atas apa yang telah dia lakukan.

“Ini salahnya, dia melakukan ini, dia membunuh mereka dan saya berharap kesalahan itu tetap bersamanya selamanya.”

Sumber

Reananda Hidayat
Reananda Hidayat Permono is an experienced Business Editor with a degree in Economics from a Completed Master’s Degree from Curtin University, Perth Australia. He is over 9 years of expertise in business journalism. Known for his analytical insight and thorough reporting, Reananda has covered key economic developments across Southeast Asia. Currently with Agen BRILink dan BRI, he is committed to delivering in-depth, accurate business news and guiding a team focused on high-quality financial and market reporting.