Lembah Bada, juga dikenal sebagai Lembah Napo, terletak di Taman Nasional Lor Lindo di Sulawesi Tengah, Indonesia. Di tempat ini terdapat ratusan megalit yang usianya tidak menentu, disebut watu (batu) dalam bahasa lokal Badai dan arka (patung) dalam bahasa Indonesia. Belum diketahui tujuan pembangunan megalit dan pembangunnya.
Megalit ini diselimuti misteri dan asal usul serta tujuan pasti pembangunannya masih belum diketahui. Dipercaya bahwa mereka setidaknya berusia seribu tahun, dan beberapa perkiraan menyebutkan pembangunan megalit ini sudah ada sejak 5.000 tahun yang lalu. Patung-patung ini bervariasi dalam ukuran dan bentuk, ada yang menyerupai wajah manusia, ada pula yang menyerupai binatang atau bentuk abstrak.
Sementara itu, beberapa spekulasi mengaitkan patung-patung tersebut dengan budaya megalitik di Laos, Kamboja, dan beberapa daerah di Indonesia sekitar 2.000 tahun lalu.
Megalit paling terkenal di kawasan ini adalah Palindo; Patung tinggi yang tingginya lebih dari empat meter. Palindu dipercaya mewakili pemimpin setempat atau dewa setempat.
Megalit Lembah Bada adalah bagian warisan budaya Indonesia yang menarik dan misterius. Mereka menawarkan gambaran sekilas tentang masa lalu kuno kawasan ini dan terus memikat pengunjung dari seluruh dunia.