Menurut Mikel Delgado, ahli perilaku hewan di Universitas Purdue di Indiana, ekor yang terbalik menunjukkan pendekatan yang ramah dan sosial. Namun gejala ini tidak umum terjadi pada semua kucing. Sebuah studi tentang komunikasi pada kucing domestik dan kucing liar menemukan bahwa kucing liar menunjukkan banyak perilaku sosial yang sama dengan kucing domestik; Namun sinyal ekor ke atas pada kucing domestik biasanya terlihat selama interaksi persahabatan; Oleh karena itu, perilaku ini kemungkinan besar tercipta dalam proses domestikasi.
Ekor yang bergoyang sering kali merupakan tanda kegembiraan. Namun, ekor bengkak bisa jadi merupakan reaksi terhadap ancaman, seperti melihat kucing di luar rumah, dan upaya defensif untuk menunjukkan diri. Reaksi ini mirip dengan ketika rambut manusia berdiri tegak sebagai respons terhadap rasa takut.
Manusia memiliki otot kecil yang disebut arctor pili (otot pelurus rambut) di dasar folikel rambut, dan saat kita merasa takut, otot tersebut berkontraksi dan membuat rambut berdiri tegak. Kucing memiliki otot serupa di pangkal ekornya yang menggembungkan ekornya saat terancam, membuatnya tampak lebih besar dan mengintimidasi.
Delgado mengatakan bahwa ekor yang diturunkan terutama disebabkan oleh rasa takut; Karena kucing berusaha membuat dirinya terlihat lebih kecil atau melindungi dirinya. Kucing yang ketakutan mungkin menyembunyikan ekornya di bawah tubuhnya atau melingkarkannya di sekeliling tubuhnya, dan jika kucing itu membanting ekornya ke tanah atau menggoyangkannya dengan cepat dari sisi ke sisi atau ke atas dan ke bawah, itu bisa menjadi tanda kemarahan.
Menafsirkan keadaan emosi kucing berdasarkan ekornya tampaknya sederhana; Namun kondisi di mana hewan itu berada juga penting. Anda harus ingat bahwa Anda tidak bisa mengetahui perasaan kucing hanya dengan melihat satu bagian tubuhnya. Anda harus selalu mempertimbangkan seluruh tubuh kucing dan juga lingkungannya.
Selain itu, kucing dapat berkomunikasi dengan ekornya dengan cara yang berbeda-beda bergantung pada interaksinya dengan manusia atau kucing lain. Misalnya, sebuah penelitian tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal Animals menunjukkan bahwa ketika kucing berinteraksi satu sama lain, mereka biasanya menundukkan ekornya dan lebih condong ke arah telinga untuk mengekspresikan emosi.
Telinga yang lurus menunjukkan persahabatan, sedangkan telinga yang melebar mungkin menunjukkan permusuhan. Sementara itu, peneliti menemukan bahwa kucing sering kali mengangkat ekornya saat mendekati manusia, terutama sebelum menggosokkan dirinya ke kaki kita.
Jadi, lain kali Anda bertemu kucing Anda atau kucing lain, luangkan waktu dan cobalah memahami arti perilakunya dari gerakan ekornya.