REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah penelitian menemukan bahwa berjalan kaki 7 ribu langkah sehari dapat membantu menjaga kesehatan mental seseorang. Temuan yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Castilla-La Mancha ini dipublikasikan di JAMA Network Open.

Studi ini menganalisis data dari 96.173 orang dewasa di 13 negara. Menurut para peneliti, penelitian ini merupakan tinjauan paling komprehensif tentang hubungan antara jumlah langkah harian dan depresi. Temuan ini menunjukkan bahwa setiap 1.000 langkah tambahan yang dilakukan seseorang per hari dikaitkan dengan risiko depresi 9 persen lebih rendah.

Dibandingkan dengan mereka yang berjalan kurang dari 5 ribu langkah per hari, mereka yang mencapai jumlah langkah lebih banyak menunjukkan hasil kesehatan mental yang lebih baik. Efek perlindungan ini terutama terlihat pada orang yang melakukan antara 7.500 dan 9.999 langkah per hari, yang menunjukkan gejala depresi yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang kurang aktif.

Tim peneliti, yang dipimpin oleh Bruno Bizzozero-Peroni dan rekan-rekannya, meneliti penelitian yang menggunakan pengukuran obyektif aktivitas fisik melalui perangkat seperti pedometer dan akselerometer – bukan melalui pelaporan mandiri atau tebakan. Hal ini sangat penting karena memberikan data yang lebih dapat diandalkan dibandingkan meminta masyarakat memperkirakan tingkat aktivitas mereka sendiri.

Populasi penelitian mencakup orang dewasa mulai dari dewasa muda dengan usia rata-rata 18,6 tahun hingga orang dewasa tua dengan usia rata-rata 91,2 tahun. Jumlah langkah harian di antara para peserta berkisar antara 2.931 hingga 10.378 langkah per hari, yang menunjukkan bahwa penelitian ini mencakup spektrum tingkat aktivitas yang luas.

“Kami menemukan bahwa hubungan antara jumlah langkah dan depresi berbanding terbalik, dimana jumlah langkah meningkat, gejala depresi menurun. Pola ini konsisten baik dalam penelitian yang mengamati orang pada satu titik waktu, maupun penelitian yang mengikuti orang dalam jangka waktu tertentu, kata Bizzozero-Peroni, dikutip dari laman Temuan StudiRabu (18/12/2024).

Salah satu temuan paling menarik adalah peserta yang melakukan 7.000 langkah atau lebih per hari memiliki risiko depresi 31 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengambil langkah lebih sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin ada efek ambang batas – sejumlah langkah harian tertentu yang memberikan manfaat kesehatan mental yang optimal.

Mengapa langkah harian begitu penting?

Makalah ini membahas beberapa cara potensial untuk melakukan hal ini sedang berjalan untuk mencegah depresi. Aktivitas fisik telah dikaitkan dengan perubahan tingkat peradangan dalam tubuh, aktivasi jalur saraf tertentu, peningkatan neuroplastisitas, dan pengaturan sistem respons stres. Berjalan kaki, terutama di luar ruangan, juga dapat memberikan peluang interaksi sosial dan paparan terhadap lingkungan alam.

Dengan meningkatnya masalah kesehatan mental secara global dan pengobatan tradisional yang semakin mahal atau sulit diakses, gagasan bahwa sesuatu yang sederhana seperti berjalan kaki dapat membantu mencegah depresi sangatlah menarik. Lebih dari 330 juta orang di seluruh dunia terkena depresi, yang berarti temuan ini dapat mempunyai implikasi luas terhadap strategi kesehatan masyarakat.

“Saat kita memasuki masa depan di mana kesehatan mental semakin diakui sebagai komponen penting dari kesejahteraan secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa salah satu alat paling ampuh untuk mencegah depresi mungkin adalah tindakan sederhana yaitu lebih banyak berjalan kaki setiap hari,” para peneliti dikatakan.




Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.