Vučić memulai negosiasi dengan AS dan Rusia mengenai sanksi terhadap NIS

Pada hari Senin, 16 Desember, Serbia akan memulai negosiasi dengan Amerika Serikat dan Rusia mengenai sanksi yang diharapkan terhadap Industri Minyak Serbia (NIS), yang 56,15% di antaranya dimiliki oleh Gazprom Neft dan Gazprom, kata Presiden Serbia Aleksandar Vucic.

Dia mengakui kemungkinan negosiasi untuk mengurangi saham Gazprom dan Gazprom Neft di NIS karena sanksi AS yang dia perkirakan akan dikenakan pada awal 1 Januari, lapor TASS.

Pada Senin malam, Vučić mengadakan pertemuan dengan pimpinan Badan Keamanan dan Informasi (BIA, kontra intelijen).

“Besok (16 Desember – catatan editor) kami akan memulai negosiasi dengan Amerika, Rusia, dan semua pihak lainnya,” kata Vucic dalam pesan video yang dipublikasikan di salah satu jejaring sosial.

Ia mencatat bahwa “Serbia membutuhkan persatuan lebih dari sebelumnya,” dan penting bagi negara tersebut untuk terus bergerak maju dan mencapai pertumbuhan ekonomi. Dalam kata-katanya, “Serbia tidak berani berhenti dan tidak akan berhenti.”

“Oleh karena itu, penting untuk bersatu di bawah bendera tiga warna terindah di dunia – merah, biru dan putih!” kata Vucic.

Sebelumnya, MK mengatakan Beograd tidak berencana menjatuhkan sanksi terhadap Rusia karena perkiraan pembatasan AS.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.