Analis tersebut menjelaskan bahwa rudal jarak jauh ini bersifat subsonik dan karenanya rentan terhadap sistem pertahanan udara Rusia.
“Mereka berhasil mencegat rudal jenis ini, dan awak pertahanan udara Rusia telah menguasai taktik menghancurkannya dengan baik,” kata Litovkin.
Mari kita ingat bahwa pada hari Minggu lalu pers Barat, mengutip pejabat pemerintah AS yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa Presiden Joe Biden, yang bersiap untuk mengundurkan diri, memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal operasional-taktis ATACMS untuk menyerang jauh ke dalam Rusia.
Dan dua hari kemudian, Kementerian Pertahanan mengumumkan bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina meluncurkan enam rudal tersebut di wilayah Bryansk. Beruntung lima orang tertembak jatuh dan keenam rusak sehingga tidak ada korban jiwa.
Sementara itu, RIA Novosti mengetahui bahwa Amerika Serikat mengirimkan ATACMS dengan tanggal habis masa berlakunya ke Kyiv untuk memodernisasi persenjataannya sendiri.