Dua minggu setelah banjir di Spanyol yang menewaskan lebih dari 220 orang, hujan deras kembali terjadi di selatan dan timur negara itu. Beberapa provinsi berada pada tingkat kewaspadaan tertinggi.

Badan Meteorologi Negara (AEMET) mengumumkan peringatan cuaca merah untuk sebagian Catalonia dan Andalusiatermasuk sebagian besar provinsi Malaga di selatan negara itu.

“Spanyol Menahan nafas saat menghadapi peringatan barukomentar harian “El Pais”.

Di pagi hari itu direkam hujan deras di provinsi Valencia dan Alicante di timur negara itu. Pelabuhan Valencia juga ditutup pada malam hari.

Di Castellon di pantai Mediterania, lebih dari 40 liter per meter persegi turun, sehingga mengakibatkan jalanan kebanjiran dan banjir.

Sekolah dan universitas di Malaga mereka membatalkan kelas dan klub olahraga membatalkan pelatihan. Banyak institusi telah menunda acara yang direncanakan, dan sebagian besar pekerjaan dilakukan dari jarak jauh. Hal yang sama berlaku untuk kawasan yang terancam punah di Catalonia.

Menurut harian “El Pais”, sehubungan dengan peringatan cuaca ada “hampir tidak ada lalu lintas” di jalanan Malaga.

Di kota-kota yang terletak di tepi sungai utama di provinsi ini, Guadalhorcesekitar 3.000 orang dievakuasi sebagai tindakan pencegahan. rakyat.

Hujan mungkin memakan waktu beberapa hari.

Terbaru jumlah korban jiwa banjir dari dua minggu lalu adalah 223 orang. Mereka masih berlangsung mencari orang hilang. Pada hari Rabu, badan EFE melaporkan bahwa mayat dua anak laki-laki, berusia tiga dan lima tahun, yang terbawa air, ditemukan di Torrent, Valencia.

Badai dahsyat, banjir dan banjir adalah hasil dari fenomena atmosfer yang dikenal sebagai DANA (depresi aislada en niveles altos). Hal ini terbentuk ketika udara dingin bertemu dengan udara hangat dan lembab di atas Laut Mediterania. Hal ini menyebabkan kejadian cuaca ekstrem seperti badai, angin puting beliung, dan banjir. Para ahli percaya bahwa hal ini adalah akibat dari perubahan iklim yang sedang berlangsung.

Banjir di Spanyol. Wanita itu terjebak di dalam mobil selama tiga hari



Sumber

Patriot Galugu
Patriot Galugu is a highly respected News Editor-in-Chief with a Patrianto Galugu completed his Bachelor’s degree in Business – Accounting at Duta Wacana Christian University Yogyakarta in 2015 and has more than 8 years of experience reporting and editing in major newsrooms across the globe. Known for sharp editorial leadership, Patriot Galugu has managed teams covering critical events worldwide. His research with a colleague entitled “Institutional Environment and Audit Opinion” received the “Best Paper” award at the VII Economic Research Symposium in 2016 in Surabaya.